JEPEGE (Jakarte Punye Gaye)
JEPEGE (atau JPG) adalah singkatan dari JakartE PunyE GayE. Secara bebas diterjemahkan dalam bahasa inggris menjadi “Jakarta has its style.”
Jepege mudah diucapkan. Dalam dunia komputer, “.jpg” atau “.jpeg” (akronim dari Joint Photograpic Experts Group) dikenal sebagai file extension untuk gambar digital hasil fotografi digital. Jepege menggunakan foto digital sebagai dasar desainnya.
Jepege bermaksud eksis untuk menyampaikan testimoni positif tentang Jakarta, ibu kota negara kita Indonesia. Oleh karena itu, Jepege memiliki tagline: “Jakarta asiknya nggak nahan” atau “Jakarta simply irresistible.”
Jepege juga dimaksudkan untuk menunjukkan identitas, cinta, dan kebanggaan kita kepada kota Jakarta, atau Batavia atau Betawi. Segala hal tentang kota ini coba kita eksporasi secara kreatif. “Every side and every corner of Jakarta”. Budaya, bahasa, sejarah, monumen, dan keseharian yang kita alami di Jakarta.
Logo jepege adalah gambar siluet bagian atas Monas (Monumen Nasional). Jakarta identik dengan Monas. Monas adalah representasi pusat dan puncak Jakarta. Warna yang melingkupi label Jepege adalah oranye. Jakarta juga identik dengan warna oranye. Klub sepak bola Jakarta, Persija, dan pendukungnya, Jakmania, memiliki ciri khas oranye. Ribuan taksi roda tiga Bajaj warna oranye juga sempat menghiasi jalan-jalan di ibu kota. Yang jelas, masyarakat Betawi menyukai warna-warna nge-jreng atau mencolok seperti oranye. Warna oranye dianggap menggambarkan kekuatan dan kehangatan warga Jakarta. Jepege ingin mewujudkan gambaran ini.
Jepege juga berharap dapat menjadi ikon pariwisata dan mempresentasikan kepedulian terhadap kepariwisataan Jakarta, dengan positioning sebagai produk oleh-oleh atau cideramata alternatif dari Jakarta. Baik untuk wisman (wisatawan manca negara atau internasional) maupun wisdom (wisatawan domestik atau interlokal).
Sejujurnya, inspirasi Jepege di antaranya berasal dari kisah sukses produk t-shirt di Jogja dan Bali. Produk t-shirt tersebut telah menjadi ikon pariwisata di kotanya masing-masing. Setiap orang yang bepergian dari kota-kota di luar negeri, biasanya memamerkan kaos bergambar kota-kota mancanegara tersebut. Atau memberikan kaos bergambar dan bertuliskan kota-kota itu sebagai buah tangan kepada kerabat dan sahabatnya. Kita optimis, mereka yang datang ke Jakarta akan mencari kaos Jepege sebagai cideramata dan memakai sekaligus memamerkannya di tempat mereka masing-masing.
Sebagai Jakarta clothing tribute, Jepege memiliki karakter yang kuat. Desain kreatif, aspek estetis, serta pesan positif tentang Jakarta akan selalu menjadi identitas Jepege. Setiap desain kaos Jepege memiliki “story” masing-masing, yang akan diuraikan di website Jepege. Proses kreatif Jepege adalah hasil kolaborasi team dan mitra yang hebat. Jepege menganut falsafah “open collaboration”, dimana pelanggan dapat mengusulkan desain untuk dapat diproduksi. Lego dan martabak toblerone adalah contoh sukses hasil kolaborasi dengan pelanggan.
Jepege berkomitmen pada kualitas dan juga ramah lingkungan (environment friendly). Jepege menggunakan bahan yang aman dan nyaman. Bahan khusus yang halus dan mulus. Jepege juga menggunakan recycled paper bag dari bahan kraft cokelat. Sebagai upaya kami untuk ikut mewujudkan go green, sebuah gerakan moral cinta lingkungan dengan memanfaatkan bahan renewable dalam kemasan branding.
Dengan demikian, selalu ada makna di setiap aspek Jepege. Kita berharap dapat memperoleh edukasi, pemahaman, dan pencerahan dari apa yang kita hasilkan bersama. Semua itu demi memberikan kenangan kuat dan hangat kepada para pelanggan, dan menjadikan Jepege sebagai sesuatu yang bernilai lebih dan memberikan kebanggaan.
Proyek Jepege dimulai (kick-off) pada tanggal 10 Maret 2015 dan diluncurkan secara resmi pada tanggal 22 Juni 2015 sebagai kado HUT Jakarta ke 488.
Jepege merupakan kreasi produk dari salah satu lini bisnis di bawah naungan PT Digi Laras Prosperindo. (www.digicapital.co.id)